Laman

Mutiara Penyejuk Jiwa 50-60

Kepada orang bodohpun Tuhan mengirimkan keberuntungan.
Anonim

Dunia ini dipenuhi oleh orang yang berpendidikan, baik yang berpendidikan tinggi maupun yang hanya berkesempatan menikmati bangku sekolah beberapa saat saja.Tidak semua orang berpendidikan pasti pandai dan tidak semua orang tak berpendidkan pasti bodoh. Pandai di satu bidang mungkin kurang mengerti dibidang yang lain, begitu juga sebaliknya. Namun semua mendapat rizki dari Tuhan, rizki untuk orang bodoh dan rizki untuk orang pandai. Dan wajar saja bila Tuhan juga memberikan keberuntungan kepada orang pandai maupun kepada orang bodoh, karena mereka semua adalah umatnya. Tuhan Yang Maha Esa hanya membedakan kualitas iman para hambaNya.







--
54/Sebuah batu permata tidak bisa dipoles tanpa gesekan, seperti halnya seorang manusia disempurnakan dengan cobaan hidup.
Chinese wisdom

Batu permata menjadi lebih indah berkilau setelah diberi gesekan kuat berkali-kali atau dengan kata lain digosok dan menjadi perhiasan yang disesuaikan dengan bentuk dan tempatnya. Dia perlu digosok agar terlihat beda dengan batu di sekitarnya sehingga kemilaunya terpancar ke luar. Begitu juga dengan manusia arif bijaksana yang telah banyak makan asam garam di dunia akan semakin bersinar hatinya. Karena berbagai cobaan yang telah dialami membuat pemikirannya semakin dalam, semakin banyak pengendapan pengalaman dan pengetahuan di dalam relung hatinya. Semakin banyak cobaan yang dirasakan diibaratkan seperti gosokan ke batu permata tadi (digosok dari berbagai sudut), membuat semakin banyak ilmu yang dia raih yang bahkan takpernah ada di bangku sekolah manapun. Oleh karena itu berbahagialah orang yang mendapat cobaan dari Tuhan, karena Tuhan Yang Maha Esa sedang menguji umatnya untuk menaikkan ke tingkat yang lebih tingggi/baik lagi. Bukankah takada kenaikan tingkat/kelas/pangkat tanpa ujian?52/Kegagalan tidak berarti saya telah menyia-nyiakan hidup, tetapi berarti saya harus mulai lagi dengan cara lain, dengan lebih giat dan dengan sabar.
Dr. Robert H. Schuller

Setelah berusaha mencapai sesuatu dengan penuh pengorbanan waktu-tenaga-pikiran-biaya, adakalanya seseorang tak berhasil mencapai yang diinginkan. Hal ini tidak berarti usahanya sia-sia, namun justru memberikan hikmah pengetahuan bahwa cara dan usaha yang dilakukan sebelumnya tidak sesuai dengan harapan yang dituju. Oleh karena itu diperlukan cara lain yang lebih searah dengan sasarannya dan mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini harus dilakukan dengan semangat baru, dan bila perlu pengorbanan yang lebih besar lagi dari usaha sebelumnya. Kegagalan-kegagalan yang diderita sebelumnya sebenarnya semakin mendekatkan dengan sasarannya.

--
50/Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.
Dag Hammarskjold

Sudah menjadi kebiasaan kita sebagai manusia, sering menganggap sesuatu yang belum pernah dimiliki adalah sesuatu yang besar artinya. Bagi seseorang yang belum memiliki ijazah S1 atau gelar kesarjanaan sering menganggap gelar sarjana adalah sesuatu yang anggun / prestise. Bahkan mengangankan dapat mencapainya suatu saat. Namun bagi orang yang telah memiliki selembar kertas berharga tersebut, mereka merasa biasa-biasa saja. Sama seperti orang yang tadinya tidak memiliki mobil di rumah dan selalu membayangkan enaknya punya mobil yang siap digunakan setiap saat diperlukan. Setelah memilikinya ia takpernah merasa lagi enaknya punya mobil karena memang telah biasa selalu ada di garasinya.