Laman

Daily Bread #1-5.

Daily Bread #1

"In the middle of a difficulty lies opportunity." - Albert Einstein

Di tengah sebuah kesulitan terdapat kesempatan.


Almarhum Cheng Basuki, owner Tensindo Group, dalam sebuah perjumpaan pernah berkata :

"Krisis moneter ini memang berat, dan perusahaan sudah di ambang kebangkrutan.
Walau demikian, kesulitan perusahaan bukan tidak bisa diatasi. Saya senantiasa percaya bahwa setiap kesulitan selalu ada jalan keluarnya. Kesulitan yang saya hadapi ini-pun sudah ada jalan keluarnya dan tugas kita semua-lah yang sekarang bekerja untuk mencapai jalan keluarnya. Saya minta semuanya pusatkan perhatian untuk mencapai jalan keluarnya, dan jangan selalu memikirkan kesulitannya"

Banyak di antara kita yang diliputi kesulitan-kesulitan, atau bahkan kesulitan selalu ada di dalam hidup ini. Akan tetapi, haruslah kita mengakuinya bahwa dengan ketekutan utk berusaha maka kesulitan sesulit apapun tetap dapat diatasi.
Ini karena setiap kesulitan selalu ada jalan keluarnya. Tidak ada kesulitan yang tidak ada jalan keluarnya. Adapun kalau kesulitan itu masih ada, bukan berarti kesulitan tsb tidak ada jalan keluarnya, melainkan usaha kita belum tepat untuk mencapai jalan keluarnya. Jadi kita perlu analisa kembali langkah yg sudah
dilakukan, dan kemudian susun dan laksanakan langkah baru. Susah ? Iya susah..tapi dengan demikian kita akan semakin terlatih dan semakin lebih mudah mencapai jalan kesulitan untuk setiap kesulitan yang dihadapi.

Selamat berhari Minggu

Daily Bread #2

"Sometimes it is not enough to do our best; we must do what is required." - Sir Winston Churchill

Seringkali tidaklah cukup apabila kita hanya berbuat yang terbaik; melainkan kita harus melakukan yang perlu dilakukan.

Saya mengenal seorang mantan direktur di PT. Taiyo Sinar Raya Teknik (TTSRT)--- panggilannya pak FBI ---semasa ybs bekerja, semua karyawan "hormat" padanya.
Karyawan "hormat" bukan karena segan dan wibawa beliau, tetapi karyawan hormat karena takut ! Memang ybs dikenal keras thd karyawannya dan menghendaki semua karyawannya menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang dia inginkan. Banyak karyawannya yg stress dan mereka merasakan pekerjaan yg sudah dilakukan selalu tidak pernah benar di mata ybs, padahal mereka sudah berbuat yang terbaik.
Memang mrk sudah berbuat yg terbaik, tapi mrk tdk lakukan spt yg diminta oleh ybs.

Kita juga sering berada di situasi karyawan PT. TSRT di atas.

Sebagai staff, sering kita tidak habis pikir krn Boss kerap memarahi krn pekerjaan kita dinilainya tidak beres, padahal kita sudah melakukan yang terbaik. Jadi supaya tidak dimarahi Boss maka kita juga melakukan yg Boss inginkan, krn meski sudah melakukan yg terbaik tetapi tdk sesuai dengan yg
diinginkan Boss mk resikonya akan dimarahi.

Sebagai owner, sering kita juga uring-uringan karena direksi kita tidak mencapai target. Ini bukan karena mrk tdk lakukan yg terbaik, tetapi krn mrk tdk lakukan seperti yg kita inginkan. Supaya direksi melakukan yg kita inginkan memang tidak mudah, dan sulit sekali. Memberi yg terbaik utk direksi tidaklah menjamin mrk melakukan yg kita inginkan. Terus apa yg kita harus lakukan ? Yang harus
dilakukan adalah dengan memberikan yang diperlukan mereka, sebab belum tentu semua yg terbaik yg kita berikan adalah yg diperlukan oleh direksi kita.

Dengan kata lain, melakukan atau memberikan yang terbaik itu memang bagus, tetapi alangkah lebih bagus kalau kita melakukan atau memberi sesuai yg diperlukan.

Good day, Good Luck, God Bless You


Daily Bread #3


"I do not like to repeat successes; I like to go on to other things." - Walt Disney

Saya tidak menyenangi untuk mengulang kesuksesan; Saya menyukai untuk melakukan sesuatu yg lain.

Sewaktu kecil, saya suka sekali bulu tangkis. Saya pernah bercita-cita menjadi seperti Rudy Hartono yang menjuarai All England sampai 8 kali (CMIIW). Serasa hebat rasanya bisa menjadi juara All England, apalagi sampai 8 kali.

Kita harus akui bahwa Rudy Hartono itu hebat. Dia bisa mempertahankan trophy juara All England sampai 8 kali. Pertanyaannya : apakah keberhasilan sang maestro Rudy Hartono bukanlah hanya kesuksesan yang berulang ?

Kalau dilihat dari trophy kejuaraannya, memang benar sang maestro hanya mengulang kesuksesan. Tetapi apabila dilihat dari lawan yang dihadapi, tentunya beda satu dan yang lainnya. Hitung saja berapa kali Rudy Hartono menghadapi Svend Pri di final ? Saya tidak ingat persis angkanya, tetapi yang saya ketahui adalah tidak selalu Rudy Hartono menghadapi lawan yang sama.

Seperti halnya dalam berbisnis. Sudah berhasil mendirikan satu pabrik,  dilanjutkan dengan membuat pabrik tersebut menjadi satu unit bisnis yang menguntungkan. Sesudah menguntungkan, ingin mendirikan pabrik lain atau unit bisnis lain. Semua ini bukanlah mengulang kesuksesan tetapi melakukan sesuatu yang baru.

Kemudian, apa itu mengulang kesuksesan ? Artinya kita terpaku pada kesuksesan yang sudah diraih dan tidak berusaha untuk mencapai yang lain. Ibaratnya, sudah berhasil membuat pabrik dan buat pabrik lagi yg lain tanpa pernah peduli apakah pabrik pertama menguntungkan.

Good day Good Luck God Bless You

Daily Bread #4


"There are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work and learning from failure." - Colin L. Powell

Tidak ada rahasia tersembunyi untuk sukses. Kesuksesan adalah hasil dari adanya persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan.

Baru-baru ini diumumkan jajaran orang kaya Indonesia oleh majalah forbes, dan sontak semua ingin mendapatkan cerita tentang bagaimana mereka bisa sekaya itu, dan ingin tahu resep-resep khusus supaya menjadi kaya. Resep khusus menjadi kaya adalah ke dukun saja. Nanti oleh pak dukun akan diberitahu caranya supaya menjadi kaya. Hanya saja kalau sudah ke dukun tetapi tidak menjadi kaya maka berarti dukunnya tidak sakti. Lalu di manakah adanya dukun sakti ?

Friends, saya beritahu bahwa di dunia ini tidak ada satupun dukun yang sakti yang bisa membuat kita menjadi kaya. Usaha ke dukun supaya menjadi kaya adalah usaha yg dilakukan oleh pemalas-pemalas saja. Mengapa demikian ? Sebab untuk bisa menjadi kaya tidaklah dengan membuang uang untuk kemenyan dan sesaji, melainkan untuk menjadi kaya adalah dengan :

1. Persiapan :
a. persiapkan diri kita untuk menjadi kaya, sehingga tidak kaget saat kita benar2 kaya. Saat ini, banyak yang kaget sewaktu menjadi kaya. Kekagetan itu ditunjukkan dengan memakai perhiasan sebanyak mungkin supaya semua tahu kalau kaya (padahal tidak usah pakai-pun juga nampak kaya). Sementara itu, orang yg sudah mempersiapkan dirinya menjadi kaya justru tidak over acting dengan
kekayaannya.

b. Persiapkan usaha yang akan dilakukan. Kalau mau buat pabrik, maka persiapkan dulu pabrik apa yg akan dibuat, bagaimana memasarkan produk yg dihasilkan, bagaimana lokasi dan perijinannya, bagaimana mendapatkan dana untuk pembangunannya. Kalau belum cukup modal untuk buat pabrik, maka buatlah rencana kecil saja, seperti home industry, sebab siapa yang pernah menyangka si Colonel
Sanders yg mengawali usahanya dr warung ayam goreng kecil akhirnya menjadi raksana fast food ayam goreng. Siapa sangka bahwa Djarum yg mengawali usaha dari membuat rokok kretek di rumah, pada akhirnya menjadi nomor 1 terkaya.

2. Kerja Keras.
Apapun rencana kita, kalau tidak disertai kerja keras adalah percuma. Ibaratnya, kita ingin buat rumah, dan RAB sudah disusun tetapi kita malas untuk membangunnya maka sampai kapanpun juga rumah itu tdk akan jadi.

3. Belajar dari kesalahan.
Namanya juga manusia, selalu saja dapat berbuat salah, dan adalah wajar kita berbuat salah asalkan tidak ulangi berbuat kesalahan yang sama. Seperti kata pepatah "jangan jatuh di lubang yg sama".

Daily Bread # 5

"If at first you don't succeed, try, try, again. Then quit. There's no use being a damn fool about it." - W.C.Fields.

Apabila awalnya anda belum bisa meraih kesuksesan, berusahalah, dab berusaha kembali. Kalau masih belum, beralihlah. Adalah percuma untuk mempertahankan yg sulit diraih.

Saya pernah ditanya ayah saya : "Apa cita-citamu nanti ?" Dengan lantang saya menjawab : "Jadi dokter". Rasanya bangga sekali menjadi dokter, dan waktu itu dokter adalah profesi yg langka. Belum banyak dokter waktu saya kecil, kalaupun ada juga sudah berumur.

Waktu terus berlalu, jenjang-jenjang pendidikan saya lampaui. Sampai pada titik akhir yang menentukan bahwa saya tidak bisa menjadi dokter, karena saya tidak lolos di seleksi masuknya. Untuk menghibur diri saya, kembali sang ayah berkata : "masih ada waktu, dan coba lagi tahun depan. Tapi sambil tunggu waktu, cobalah cari fakultas lain" Saya-pun mengiyakannya dan memilih fakultas psikologi. Saya
diterima, dan mulai kuliah di fakultas psikologi; tentu juga sambil ikut bimbingan test supaya bisa lolos seleksi di fakulas kedokteran tahun berikutnya.

Seleksi masuk-pun tiba, dan saya mengikuti kembali test seleksinya. Hasilnya ? Saya gagal ! Kembali ayah bertanya : "masih mau coba lagi tahun depan ?" Saya menggelengkan kepala tanda tidak, dan memutuskan utk melanjutkan studi di fakultas psikologi.

Friends, kita memang sering gagal dalam meraih cita-cita; dan kegagalan ini tidak hanya terjadi sekali melainkan berulang kali. Secara tidak sadar, kitapun terus mencoba dan mencoba tetapi tetap saja tidak berhasil. Kalau demikian, mengapa tidak berhenti saja dan melakukan sesuatu yg lain yg kemungkinan
berhasilnya lebih besar ? Apabila saya bersikeras pada cita-cita menjadi dokter, bisa jadi saya baru diterima setelah 5 kali test atau bahkan sudah 5 kali test tetap saja tidak diterima, dan ini sama saja saya tertinggal 5 tahun dari teman seangkatan saya. Nah, buat apa saya terus mencoba untuk menjadi dokter kalau cita-cita itu tidak bisa dicapai ?

Sama halnya dalam hidup ini. Kita boleh saja bercita-cita tinggi, tetapi janganlah lupa untuk menyederhanakan cita-cita kita itu supaya bisa kita raih.
Kalaupun kita sudah sederhanakan melainkan susah diraih maka ubahlah cita-cita tersebut, sebab tidak ada guna kita menginginkan sesuatu yg tidak mungkin diraih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar